Wednesday, May 2, 2007

Sikap Memaafkan


Salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al Qur’an adalah sikap memaafkan:


Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)


Dalam ayat lain Allah berfirman:

"...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)


Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur'an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:


... dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)


Juga dinyatakan dalam Al Qur'an bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang terpuji.


"Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia."(Qur'an 42:43)


Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an


"...menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)


Pemahaman orang-orang beriman tentang sikap memaafkan sangatlah berbeda dari mereka yang tidak menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an. Meskipun banyak orang mungkin berkata mereka telah memaafkan seseorang yang menyakiti mereka, namun perlu waktu lama untuk membebaskan diri dari rasa benci dan marah dalam hati mereka. Sikap mereka cenderung menampakkan rasa marah itu. Di lain pihak, sikap memaafkan orang-orang beriman adalah tulus. Karena mereka tahu bahwa manusia diuji di dunia ini, dan belajar dari kesalahan mereka, mereka berlapang dada dan bersifat pengasih. Lebih dari itu, orang-orang beriman juga mampu memaafkan walau sebenarnya mereka benar dan orang lain salah. Ketika memaafkan, mereka tidak membedakan antara kesalahan besar dan kecil. Seseorang dapat saja sangat menyakiti mereka tanpa sengaja. Akan tetapi, orang-orang beriman tahu bahwa segala sesuatu terjadi menurut kehendak Allah, dan berjalan sesuai takdir tertentu, dan karena itu, mereka berserah diri dengan peristiwa ini, tidak pernah terbelenggu oleh amarah.


Menurut penelitian terakhir, para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang-orang yang diteliti menyatakan bahwa penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yang menyakiti mereka. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress [tekanan jiwa], susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang ini.


Dalam bukunya, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa:


Permasalahan tentang kemarahan jangka panjang atau yang tak berkesudahan adalah kita telah melihatnya menyetel ulang sistem pengatur suhu di dalam tubuh. Ketika Anda terbiasa dengan kemarahan tingkat rendah sepanjang waktu, Anda tidak menyadari seperti apa normal itu. Hal tersebut menyebabkan semacam aliran adrenalin yang membuat orang terbiasa. Hal itu membakar tubuh dan menjadikannya sulit berpikir jernih – memperburuk keadaan.


Sebuah tulisan berjudul "Forgiveness" [Memaafkan], yang diterbitkan Healing Current Magazine [Majalah Penyembuhan Masa Kini] edisi bulan September-Oktober 1996, menyebutkan bahwa kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani mereka. Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa orang menyadari setelah beberapa saat bahwa kemarahan itu mengganggu mereka, dan kemudian berkeinginan memperbaiki kerusakan hubungan. Jadi, mereka mengambil langkah-langkah untuk memaafkan. Disebutkan pula bahwa, meskipun mereka tahan dengan segala hal itu, orang tidak ingin menghabiskan waktu-waktu berharga dari hidup mereka dalam kemarahan dan kegelisahan, dan lebih suka memaafkan diri mereka sendiri dan orang lain.Semua penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, terasa membahagiakan, satu bagian dari akhlak terpuji, yang menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin. Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan –sebagaimana segala sesuatu lainnya – haruslah untuk mendapatkan ridha Allah. Kenyataan bahwa sifat-sifat akhlak seperti ini, dan bahwa manfaatnya telah dibuktikan secara ilmiah, telah dinyatakan dalam banyak ayat Al Qur’an, adalah satu saja dari banyak sumber kearifan yang dikandungnya.

Mitos 99% Telah Mati


Mitos 99% Telah MatiEvolusionis Mengakui bahwa Manusia dan Simpanse Tidaklah Sama secara Genetik

Telah lama paduan suara kaum evolusionis menebarkan keyakinan tak mendasar bahwa hanya terdapat perbedaan genetik tipis antara manusia dan simpanse. Di dalam setiap tulisan evolusionis Anda dapat membaca kalimat semacam ini “kita 99% sama dengan simpanse” atau “hanya ada 1% DNA yang menjadikan kita manusia”. Meskipun belum ada perbandingan yang ilmiah yang dilakukan antara genom manusia dan simpanse, ideologi Darwinisme membawa mereka menganggap bahwa hanya ada sedikit perbedaan antara kedua spesies.
Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa propaganda kaum evolusionis dalam hal ini – seperti juga dalam hal lain – sangatlah tidak benar. Manusia dan simpanse tidak sama 99%. Kesamaan genetik ternyata menunjukkan kurang dari 95%. Dalam satu berita yang dilansir CNN.com, bertajuk “Manusia, simpanse, lebih berbeda dari yang dikira”, mereka menulis sebagai berikut:
Ada lebih banyak perbedaan antara simpanse dan manusia daripada yang dipercayai sebelumnya, berdasarkan sebuah penelitian genetik terbaru.

Ahli biologi telah lama mempercayai bahwa 98.5% gen-gen simpanse dan manusia adalah sama. Tetapi Roy Britten, ilmuwan pada California Institute of Technology, menyatakan dalam tulisan yang diterbitkan minggu lalu bahwa cara baru membandingkan gen-gen tersebut menunjukkan bahwa kesamaan manusia dan simpanse hanya sekitar 95%.
Britten mendasarkan ini pada program komputer yang membandingkan 780.000 dari 3 miliar pasangan basa dalam DNA manusia dengan milik simpanse. Ia menemukan lebih banyak ketidaksamaan dari apa yang disimpulkan peneliti sebelumnya, dan menyimpulkan bahwa paling tidak 3.9% dari DNA tadi berbeda.

Hal ini membawa ia pada kesimpulan bahwa ada perbedaan genetik yang mendasar antara kedua spesies sekitar 5 persen. New Scientist, majalah ilmiah terkemuka dan pendukung kuat dari Darwinisme, melaporkan hal berikut ini tentang hal tersebut di dalam sebuah artikel berjudul “Perbedaan DNA Manusia-Simpanse Terguncang”:
Kita lebih unik dari yang dikira sebelumnya, berdasarkan perbandingan baru antara DNA manusia dan simpanse. Telah lama dipercaya bahwa kita mempunyai 98.5% persamaan genetik dengan saudara terdekat kita. Hal itu sepertinya salah. Faktanya, kita memiliki kurang dari 95% persamaan dalam materi genetik, peningkatan variasi sebesar tiga kali lipat antara kita dan simpanse.

Boy Britten dan evolusionis yang lain tetap mengkaji hasil tersebut dalam kerangka teori evolusi, meskipun sebenarnya tidak ada alasan untuk hal tersebut. Teori evolusi tidak didukung oleh catatan fosil maupun data genetik dan biokimia. Sebaliknya, bukti-bukti menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kehidupan yang berbeda-beda muncul di muka bumi dengan tiba-tiba tanpa ada nenek moyang antara dan bahwa kekompleksan sistem mereka membuktikan adanya ‘desain cerdas’.

Sama Desain, bukan Sama Nenek Moyang

Tetapi apakah persamaan genetik antara manusia dan simpanse – bahkan sebesar 95% - mempunyai arti? Untuk menjawabnya, kita harus melihat gambaran secara menyeluruh.
Ketika kita melihat perbandingan genetik secara umum, kita menemukan persamaan yang mengejutkan yang tidak sesuai dengan yang dianggap sebagai hubungan evolusi antar spesies. Contohnya, analisa genetik menunjukkan persamaan sebesar 75% antara DNA sejenis cacing dengan manusia.
Berdasarkan pohon kekerabatan yang dibuat oleh evolusionis, phylum Chordata, yang didalamnya termasuk manusia, dan phylum Nematoda (cacing) tidak bertemu bahkan sejak 530 juta tahun yang lalu. Karena itu, persamaan 70% - sebuah angka yang sangat tinggi untuk manusia dan cacing, yang mempunyai bentuk yang sangat berbeda – tidak menunjukkan hubungan evolusi sama sekali.

Di lain pihak, analisa pada beberapa protein menunjukkan kekerabatan manusia dengan makhluk yang lain lagi. Dalam sebuah penelitian oleh para peneliti di Cambridge University, beberapa protein dari vertebrata darat dibandingkan. Anehnya, dalam hampir semua contoh, manusia dan ayam dikelompokkan sebagai kerabat dekat. Kerabat terdekat berikutnya adalah buaya.

Hasil ini, bersamaan dengan yang lain, menunjukkan bahwa persamaan genetik antara manusia dan hewan, dan antara hewan sendiri, tidak cocok dalam semua pola evolusi. Dengan kata lain, alasan dari persamaan itu tidak bisa ‘persamaan nenek moyang’ sebagaimana yang dipercaya teori evolusi.

Lalu apa alasannya? Ketika kita mengkaji ulang hal ini, kita akan melihat bahwa persamaan tersebut berakar dari kenyataan bahwa semua bentuk kehidupan mempunyai fungsi yang mirip dan tentunya kebutuhan yang mirip pula. Sebagaimana telah kami terangkan dalam artikel kami sebelumnya, “”, tentu amat beralasan bagi tubuh manusia untuk mempunyai beberapa kemiripan molekuler dengan makhluk yang lain karena mereka semua terbentuk dari molekul yang sama, mereka menggunakan air yang sama dan juga udara, dan mereka mengkonsumsi makanan yang mengandung molekul yang sama. Pastilah metabolisme dan akhirnya susunan genetik mereka akan mirip satu sama lain. Meskipun demikian, ini tidak menjadi bukti bahwa mereka berevolusi dari nenek moyang yang sama.

Lalu, dalam hal itu, apa penjelasan ilmiah yang dapat diberikan untuk kesamaan struktur dan genetik antar makhluk hidup? Jawaban pertanyaan itu telah diberikan sebelum teori evolusi Darwin mendominasi dunia ilmu pengetahuan. Ilmuwan semacam Carl Linnaeus dan Richard Owen, yang pertama kali mengangkat tema kesamaan dalam makhluk hidup, melihat bahwa hal itu merupakan contoh dari “kesamaan desain”. Dengan kata lain, organ yang mirip atau gen yang mirip menyerupai satu sama lain bukan karena mereka berevolusi secara kebetulan dari satu nenek moyang, melainkan karena mereka telah didesain secara sengaja untuk melakukan satu fungsi tertentu.

Penemuan ilmiah moderen menunjukkan bahwa klaim kesamaan dalam makhluk hidup adalah karena penurunan dari satu ‘nenek moyang’ tidaklah benar. Satu-satunya penjelasan yang rasional untuk kesamaan tersebut adalah “kesamaan desain” atau Penciptaan.

Secangkir kopi yang beraroma menakjubkan terkenal ampuh untuk membangunkan mata yang ngantuk. Bahkan, ada juga yang merasa belum ‘on’ kalau belum menyeruput kopi panas di pagi hari. Cerita tentang kopi tak berhenti sampai di situ saja. Konon, ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa khasiat kopi akan terasa di dalam tubuh jika pilihan racikannya sesuai dengan zodiak.


Aries
Pemilik zodiak ini biasanya memiliki sifat ’sedikit’ keras dan selalu ingin menjadi yang terdepan. Nah, kopi yang cocok buat si Aries adalah Triple espresso, aroma dan rasanya yang kuat kiranya cocok dengan sifat Anda.


Taurus
Si Taurus bisanya memiliki sifat sederhana dan bersahaja. Sesungguhnya sifat ini lebih berharga dari apapun di dunia ini. Itulah mengapa Cappucino dengan aroma klasik paling cocok untuk memenuhi seleranya.


Gemini
Warga Gemini memiliki daya pikat yang luar biasa bagi orang lain, selalu membutuhkan teman dan pendapat dari orang lain. Gemini membutuhkan kopi yang bersifat menenangkan. Jika Anda Gemini, jatuhkan pilihan Anda pada Caffe Latte.


Cancer
Tenang dan menyenangkan, itulah Cancer! Kopi yang paling cocok bagi pemilik zodiak ini adalah Coffee with Mocha atau tambahkan kopi dengan sedikit cokelat.


Leo
Pribadi dengan segudang argumen, memiliki banyak cara untuk mendapatkan keinginannya. Hari-hari si Leo makin ‘hidup’ dengan ditemani secangkir Caramel Macchiato.


Virgo
Sifat khas Virgo ialah memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi, jadi paling cocok dengan Caffe Americano dalam gelas regular dan jangan tambahkan bahan lainnya.


Libra
Anda yang berteduh di bawah zodiak ini ini seringkali melupakan ‘pertimbangan’ dalam setiap tindakan. Hati-hati karena ini akan membahayakan! Untuk mendapatkan keseimbangan, kopi yang cocok bagi zodiak ini adalah Cafe au Lait.


Scorpio
Memiliki rasa percaya diri yang cukup bagus, jarang merasakan penolakan dari dirinya sendiri. Kopi yang cocok bagi pemilik zodiak ini adalah kopi yang menurutnya memiliki ’sensualitas’ tinggi. Jenisnya dapat dipilih sesuai dengan seleranya, asalkan citarasa dan aromanya cukup tajam.


Sagitarius
Caramel Latte yang beraroma lembut menggoda sangat cocok dengan watak Sagitarius. Ini sesuai dengan sifatnya yang selalu ingin terlihat menawan, apalagi buat lawan jenisnya.


Capricorn
Selalu terlihat simpel dan tidak menyukai hal-hal yang rumit, paling cocok dengan kopi Espresso (bukan double atau triple). Nikmati kopi ini dalam suasana santai setelah menyelesaikan pekerjaan berat di kantor. Pasti efek menenangkannya sangat terasa.


Aquarius
Aquarius dikenal memiliki sifat sosial yang tinggi. Tampaknya, minuman yang mengandung kafein tidak terlalu penting baginya. Bisa jadi, raspberry tea lebih menarik minatnya.


Pisces
Suatu hari, si pisces akan meninggalkan kopi dan beralih pada minuman yang lebih menyehatkan, seperti Teh Cina. Cocok sekali dengan sifatnya yang ‘kalem’ dan memiliki kesiapan penuh dalam menyongsong masa depan.

Kata Bijak EINSTEIN tentang Kehidupan


KATA-KATA BIJAK EINSTEIN
Tentang
KEHIDUPAN

“Hanya ada dua cara menjalani kehidupan kita.
Pertama adalah seolah tidak ada keajaiban.
Kedua adalah seolah segala sesuatu adalah keajaiban.”
----
“Usaha pencarian kebenaran dan keindahan
merupakan kegiatan yang memberi peluang bagi kita
untuk menjadi kanak-kanak sepanjang hayat.”
----
“Gravitasi tidak bertanggung-jawab atas
orang yang jatuh cinta.”
----
“Kebahagiaan dalam melihat dan
memahami merupakan anugerah
terindah alam.”
----
“Kecerdasan tidak banyak berperan dalam proses penemuan.
Ada suatu lompatan dalam kesadaran,
sebutlah itu intuisi atau apapun namanya,
solusinya muncul begitu saja dan
kita tidak tahu bagaimana atau mengapa.”
----
"Hal yang paling sukar dipahami di dunia ini
adalah pajak penghasilan."
----
"Akal sehat adalah kumpulan prasangka
yang didapat sejak usia 18 tahun."
"Hanya sedikit yang melihat dengan matanya sendiri dan
merasakan dengan batinnya sendiri."
----
“Barangsiapa yang tidak pernah melakukan kesalahan,
maka dia tidak pernah mencoba sesuatu yang baru.”
----
"Jika A sama dengan kesuksesan, maka
rumusnya adalah A=X+Y+Z. X adalah
kerja, Y adalah bermain, Z adalah
menjaga mulut agar tetap bungkam."
----
“Satu-satunya alasan adanya waktu adalah supaya
segala sesuatu tidak terjadi pada saat yang bersamaan.”
----
“Hanya seseorang yang mengabdikan dirinya untuk
suatu alasan dengan seluruh kekuatan dan jiwanya yang
bisa menjadi seorang guru sejati. Dengan
alasan ini penguasaan menuntut semuanya dari seseorang.”
----
“Nilai manusia yang sesungguhnya pada dasarnya
ditentukan oleh ukuran dan rasa yang
telah mencapai pembebasan dari dirinya sendiri.”
----
“Bagaimana mungkin engkau menjelaskan fenomena biologis yang
sedemikian penting seperti cinta pertama
dalam pengertian kimia dan fisika ?”
----
“Seseorang baru memulai hidup jika dia
bisa hidup di luar dirinya sendiri.”
----
“Misteri abadi dunia adalah keterpahamannya.”
----
“Segala sesuatu hendaknya dibuat sesederhana mungkin, tapi
bukan menjadi lebih sederhana.”
----

sumber: Kata-kata bijak Albert Einstein, Instsink Publishing, 2005

Love iS....???

Cinta itu seperti kupu-kupu. Tambah dikejar, tambah lari. Tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang di saat kamu tidak mengharapkannya. Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin sedih. Cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Jadi jangan terburu-buru, dan pilihlah yang terbaik.
Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang “sempurna” bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri. Dan karena itu kamu sempurna. Jangan pernah bilang “I love you” kalau kamu tidak perduli. Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya kebohongan. Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta, sementara kamu tidak berniat untuk menangkapnya…
Cinta bukan, “Ini salah kamu”, tapi “Ma’afkan aku”. Bukan “Kamu di mana sih?”, tapi “Aku disini”. Bukan “Gimana sih kamu?”, tapi “Aku ngerti kok”. Bukan “Coba kamu gak kayak gini”, tapi “Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya”.
Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kalian sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama, tapi apakah selama kalian bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas. Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan menyayat sedalam yang kamu izinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.
Caranya jatuh cinta: jatuh tapi jangan terhuyung-huyung, konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu. Memang sakit melihat orang yang kamu cintai sedang berbahagia dengan orang lain tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak berbahagia bersama kamu.
Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang, lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihmu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.
Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta, hanya untuk mengetahui bahwa dia bukan untuk kamu dan kamu sudah menghabiskan banyak waktu untuk orang yang tidak pernah menghargainya. Kalau dia tidak “worth it” sekarang, dia tidak akan pernah “worth it” setahun lagi ataupun 10 tahun lagi. Jadi, biarkan dia pergi…….

Cinta dan Waktu


Tersebutlah, di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.
Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta. Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.“Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta.“Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan, “Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.”Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.“Kegembiraan! Tolong aku!”, teriak Cinta.Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta. Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang. Ia kian panik. Tak lama lewatlah Kecantikan.“Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak Cinta.“Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini,” sahut Kecantikan.Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan.“Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu,” kata Cinta.“Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja…” kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!”Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya lelaki tua tadi.“Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu.” kata orang itu.“Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku” tanya Cinta heran.“Sebab,” kata orang itu, “hanya Waktu-lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu …

Be Thankful

Every day should be a good day and you should live it ike it’s your last. Some people live a life of and frustration, pain, jealousy, and/or dishonesty, but all of these things will come to pass when your time here is over. Just take a moment to think, we will not be on this earth forever.
One day, we will not have to worry about going to work or how we will make our car payment. We will not have to worry where our next meal will come from, or how we can buy that beautiful house. At anytime, God could take us off of this earth, so you should appreciate today and not worry about tomorrow, for nobody knows what tomorrow will bring.
When you wake up each morning, thank the Lord for waking you up. When you lie down to sleep at night,
thank the Lord for another day. If you have a job, thank the Lord for your place of employment. Ask that He may bless you in everything that you do. Ask Him to give you the knowledge and the wisdom to do your job. If you don’t have a job, thank Him anyway. Ask him to direct you to the job that is right for you.
When you are eating breakfast, lunch or dinner, say a prayer. Thank the Lord for providing food and nourishment to your body. If you are healthy, thank the Lord for the health and strength in your body. If you aren’t, thank Him anyway for life, and ask Him to heal your body. So the next time that you get mad, think twice. The next time you complain about something at your job, think twice. The next time you say you wish you had steak instead of chicken, think twice.
Be thankful for what you have, and the life that God has given you. Pray and ask the Lord for guidance. Be sincere, as God knows whether or not we mean it from the heart. Help those in need as a gift from your heart, and not so you can get a pat on the back. Put forth the extra effort in everything that you do. Go after what you want in life, and do whatever it takes to achieve your goals. No matter how perfect you think you are, there is always room for improvement, and an opportunity for you to do better. If you are depressed, don’t cry just hold your head up and the Lord will help you through.
Pray and ask the Lord to deliver you from your state of depression. Whatever it is that you are depressed about, God will take that pain from your heart. It may not be at that moment, or that next hour, or maybe not even the next day, but He WILL do it if you just believe in Him. God may not show up when YOU want Him to, but He’s ALWAYS right in time. God will not give us more than we can bear. Sometimes He will present us with issues that will test our faith, but you have to be strong enough to believe that God will do exactly what He says.
The message for today is to praise the Lord, have faith in the Lord, give thanks to the Lord, and live every day like it is your last. Theoretically speaking, if the Lord never does anything else for us, other than wake us up each day, put food in our mouths and clothes on our backs, we should thank Him anyway.